JAKARTA | Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei mengenai elektabilitas capres di Pilpres 2024. Hasil survei SMRC menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo menguat, sementara Prabowo Subianto turun sementara Anies berada dibawah.
Dalam simulasi tiga nama, Anies Baswedan mendapatkan dukungan publik 20,4 persen; Prabowo Subianto 33,6 persen; dan Ganjar Pranowo 35,9 persen.
Menurut Deni, suara Ganjar dan Prabowo di simulasi tiga nama ini seimbang (tidak berbeda signifikan) karena selisihnya kurang dari dua kali margin of error.
Menurutnya, tren elektabilitas ini dapat terlihat dari menurunnya undecided voters dari 16,9 persen pada Mei 2021 menjadi 10,1 persen pada survei terakhir.
"Prabowo berarti tidak mengambil pemilih yang undecided voters pada saat 2 tahun yang lalu. Yang lebih mengambil siapa? Saya kira yang mengalami kenaikan secara signifikan yaitu Ganjar dari 25,5 persen menjadi 35,9 persen. Naik 10 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dikutip dari akun Youtube SMRC TV, Rabu (23/8/2023).
Deni menjelaskan bahwa dalam 2 tahun terakhir, dari Mei 2021 ke Agustus 2023, dukungan pada Ganjar naik dari 25,5 persen menjadi 35,9 persen, sementara Prabowo stagnan dari 34,1 persen menjadi 33,6 persen, dan Anies cenderung turun dari 23,5 persen menjadi 20,4 persen.
Ia melanjutkan, dukungan terhadap Ganjar cenderung fluktuatif, meski demikian, dukungan terhadap Ganjar terus menguat.
"Dukungan pada Ganjar menguat setelah ia dideklarasikan sebagai calon presiden dari 33,2 persen di awal April 2023 menjadi 39,2 persen di awal Mei 2023 (naik 6 persen), namun sempat melemah pada survei pertengahan Juli 2023 menjadi 30,8 persen, kemudian kembali menguat pada survei terakhir di awal Agustus 2023 menjadi 35,9 persen," ujarnya.
Untuk Prabowo, dukungan terhadapnya cenderung mengalami penurunan pada bulan Agustus dibanding bulan sebelumnya.
"Prabowo sempat menguat dari 31,5 persen di awal April 2023 menjadi 37,8 persen di pertengahan Juli 2023, kemudian cenderung melemah di survei awal Agustus ini menjadi 33,6 persen," katanya.
Sementara itu, berdasarkan tren, Anies mengalami penurunan elektabilitas pada bulan Agustus dari bulan sebelumnya yaitu menjadi 20,4 persen.
"Sementara itu elektabilitas Anies cenderung melemah dari 24,2 persen pada awal April 2023 menjadi 20,4 persen dalam survei awal Agustus 2023," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar