Jakarta, (22/02) | Yayasan Hang Tuah, melalui SMP Hang Tuah 2 Jakarta melaksanakan Perkemahan “Kemah Bela Negara” yang berlangsung di Di-Grand Cempaka Resort & Convention Bogor, (22/02/23) dan di buka oleh Ketua Umum Yayasan Hang Tuah Laksda (Purn) Dr. Dani Achdani, S.Sos., S.E., M.A.P
Kasatdik SMP Hang Tuah 2 Jakarta Drs. Aris Supriyanto melaporkan kesiapan pelaksanaan “Kemah Bela Negara” diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 123 , dengan panitia pelaksana adalah para pendidik dan tenaga kependidikan jumlah 21 orang, dan pengisi materi adalah Tim Pelatih dari Saka Wirakartika Kodam Jayakarta sebanyak 10 orang yang akan berlangsung selama 2 hari.
Adapun tujuan dilaksanakan “Kemah Bela Negara” untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan semangat patriotisme dan nasionalisme pada diri setiap anggota pramuka sesuai motto gerakan pramuka “Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan”
“Kemah Bela Negara” yang di selenggarakan untuk siswa pramuka kelas VIII SMP Hang Tuah 2 pada hari ini 22 Februari 2023 sekaligus memperingati Hari Pramuka dunia / hari Baden-Powell atau Baden-Powell Day yang ke-166.
Ketua Umum Yayasan Hang Tuah Laksda (Purn) Dr. Dani Achdani, S.Sos., S.E., M.A.P dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini khususnya Bangsa Indonesia sedang mengalami ancaman keamanan dari kejahatan kemanusiaan yang bersifat trans nasional, radikalisme dan terorisme telah menjadi ancaman nyata bagi keamanan dan perdamaian dunia.
Untuk itulah melalui “Kemah Bela Negara” Yayasan Hang Tuah melakukan terobosan dalam memberikan bekal kepada siswa peserta perkemahan ini dengan menanamkan kedisiplinan, kemandirian, keberanian, kerja sama, serta ketangguhan pada diri siswa. Dengan adanya materi-materi yang diberikan diharapkan siswa SMP Hang Tuah 2 Jakarta dapat menjadi tonggak kuat dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini sejalan dengan tema “Melalui Kemah Bela Negara Tindakan Nyata Membangun Karakter Patriotisme Dan Nasionalisme Dengan Jiwa dan Semangat Bahari” dan Motto Kegiatan : “DISIPLIN, MANDIRI DAN TANGGUH”.
Lebih jauh Ketum YHT mengungkapkan bahwa “Tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa ini adalah panggilan bagi kita semua untuk Bela Negara. Semua anak bangsa harus tergerak dan bergerak untuk Bela Negara sesuai dengan ladang pengabdiannya masing-masing. Panggilan untuk Bela Negara bisa dilakukan oleh seorang guru, seorang bidan, tenaga ksehatan, petani, buruh, profesional, pegawai negeri sipil, pedagang, serta profesi lainnya ahkan kalian sebagai pelajar”, tuturnya.
(yht/dar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar