PADANG | Tokoh Masyarakat Kuranji yang juga ketua Majelis Pertimbangan Adat KAN Pauh IX Irwan Basir mengatakan, sesungguhnya Allah Swt menciptakan manusia itu adalah untuk beribadah. Sebagaimana firman Allah dalam surat Adz-Dzaariyaat 56 : wa ma khalaqtul jinna wal insa illa liya’budun. Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaku. Itu lah tujuan kita diciptakan yaitu untuk mengabdi kepada-Nya.
Demikian disampaikan oleh Irwan Basir saat melepas keberangkatan jenazah almarhumah ibu Nona 73 tahun suku Guci ke peristirahatan terakhir pada Rabu, 01/06/2022 di rumah duka Simpang By Pass Kampung Lalang Kecamatan Kuranji Kota Padang.
Lebih lanjut dikatakan, sewaktu kita meninggalkan dunia ini, hanya amal ibadah lah yang akan kita bawa nanti ke akhirat. Jadi tidak ada yang perlu kita banggakan. Pangkat yang tinggi, jabatan, kehormatan dan harta harta benda semua itu tidak akan dibawa kalau maut sudah menjemput kita. Yang dibawa hanyalah amal ibadah yang kita lakukan sebagaimana tujuan kita diciptakan.
" Sekarang ini di depan kita terbaring orang tua kita. Beliau telah mencukupkan perjalanannya di atas dunia dan kembali menghadap sang Pencipta.ini adalah pelajaran bagi kita kalau suatu saat nanti, kita juga akan pergi dan meninggalkan dunia ini," ujar Irwan Basir yang juga ketua DPD LPM Kota Padang ini.
Lebih lanjut dikatakan sewaktu kita meninggal maka putuslah segala amal ibadah di atas dunia ini, kecuali tiga perkara yaitu : sadaqah jahiriyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shaleh.
" Jika kita sudah maninggal maka putuslah segala amal ibadah kita di dunia ini kecuali tiga : sadaqah jahiriyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shaleh. Untuk itu kepada anak-anak yang beliau tinggalkan agar senantiasa mendoakan beliau agar Allah mengampuni segala kesalahan beliau dan menerima segala amal ibadah yang beliau lakukan," ucap Irwan Basir lagi.
Di samping itu Penghulu suku Jambak nan Batujuah ini juga kembali mengingatkan kalau setiap manusia selalu bersifat khilaf dan tak luput dari kesalahan. Almarhumah sudah lama hidup dan bergaul dengan kita semua. Tentu beliau punya kesalahan terhadap kita. Sebagai orang mukmin kewajiban kita lah memaafkan dan mengikhlaskan semua kesalahan dan kekhilafan beliau.
Selain itu jika ada utang dan pihutang yang tidak dapat dimaafkan dan buktinya jelas hitam di atas putih maka ahli waris bersedia untuk menyelesaikannya. Semu ini adalah agar lapang jalan almarhum menghadap sang penciptanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar